{ float:left; color: #000000; background:#ffffff; line-height:80px; padding-top:1px; padding-right:5px; font-family:times; font-size:100px; }

Rabu, 08 Juli 2009

SEKILAS SEJARAH KABUPATEN MUKOMUKO

A. Asal Nama Mukomuko
Setiap masyarakat tradisional mempunyai sejarah asal-usulnya termaksud
sejarah asal nama daerah atau tempat yang di huninya. Dari sudut pandang kebudayaan,sejarah atau kisah tentang asal-usul sebuah nama tempat atau nama daerah termaksud dalam kelompok legenda.
Masyarakat Mukomuko, sebagaimana halnya masyarakat rejang ,pekal, serawai dan lembak di Bengkulu, serta masyarakat lainnya di Nusantara,memiliki legenda tentang asal-usul daerah mereka. Legenda asal-usul nama tempat itu merupakan sejarah yang secara lisan dikembangkan serta di sebarluaskan dari generasi ke generasi berikutnya, di yakini kebenarannya sebagai suatu peristiwa nyata pada masa lampau. Dalam kaitan ini, masyrakat Mukomuko mengenal dua Pendapat tentang kisah sejarah asal nama Mukomuko. Ke dua pendapat ini ada kesamaan dan ada perbedaannya. Dan di yakini kebenarannya yang terjadi pada masa lampau.
Berikut ini saya sajikan bentuk pendapat kisah tentang asal nama Mukomuko .

Penduduk Mukomuko pada mulanya bertempat tinggal di suatu daerah yang di
beri nama Padang Ribunribun. Penduduknya terdiri dari dua kelompok yang tergabung dalam 7 (tujuh) nenek antara lain :
1. nenek bergelar Maharajo Namrah
2. nenek bergelar Maharajo Terang
3. nenek bergelar Maharaja Laksamana
4. nenek bergelar Rajo Tiangso
5. nenek bergelar Rajo Kolo
6. nenek bergelar Koto Pahlawan
7. nenek bergelar Rajo Mangkoto

Para sesepuh ini kemudian membentuk suatu negri yang di kepalai oleh seseorang
Penghulu Adat sebagai kepala dari seluruh suku tersebut yang di sebut Datuk. Dalam melaksanakan tugasnya datuk di Bantu oleh kepala suku.
Setelah beberapa tahun lamanya daerah ini di beri sebutan Teluk Kuala Banda Rami. Sebutan ini di beri sebutan oleh pendatang dari kerinci. Pendatang ini adalah seorang yang membawa dagangan dari Sungai Ipuh dan menyelusuri sungai Selagan dengan menggunakan rakit hingga sampai ke muara, yang yang merupakan pelabuhan biduk-biduk yang datang dari berbagai daerah untuk berniaga, seperti dari indrapura, bugis dan sebagainya. Karena nama tersebut di buat oleh kaum pendatang maka kepala para kepala suku mengadakan musyawarah di Padang Ribunribun untuk mencari nama yang sesuai bagi daerahnya, nama yang tidak dari pemberian seorang pendatang, melainkan nama yang di sepakati bersama oleh mereka.lebih kurang selama 6 purnama mereka bermusyawarah belum juga ada kesepakatan tentang nama yang mereka kehendaki untuk daerah mereka.
Pada purnama ke 7 mereka kedatangan 3 orang tamu dari pagarruyung. Tamu tersebut adalah :
1. Paduko Rajo
2. Marajo nan kayo
3. Marajo gedang

Setelah berbasa-basi, salah seorang dari mereka bertanya kepada pimpinanya
Musyawarah. Yaitu maharajo namrah tentang musyawarah yang mereka lakukan dengan duduk berhadap-hadapan ini. Maharajo Namrah menjawab bahwa mereka ingin mencari nama yang baik untuk daerah yang mereka tempati.
Mendengar pernyataan itu maka tamu tadi berkomentar, “ berarti sudah tujuh purnama kalian berhadapan muka (bermukomuko).” Mendengar ucapan tamu tadi kepala suku menjawab, “kalau demikian, negeri ini kita beri nama Mukomuko.


1. Pendapat kedua
Mengisahkan bahwa awalnya adalah Lunang. Di uraikan sebagai berikut
dahulunya Mukomuko bernama kerajaan Talang kayu embun. Tahun 1529 terjadi keributang antara kerinci dengan kayu embun tentang batas kerajaan untuk itu Sultan Firmansyah rajo indrapuro di perintah dan di atur bermukomuko di rumah gedang lunang yang di hadiri :
1. pemangku lima,dari kerinci depati empat
2. depati laut tawar dari Mukomuko
3. sultan Muhammad syah dari indrapura
4. penghulu delapan dari lunang

Hasil musyawarah,pada hari senin 10 Maret 1529 adalah resminya nama
Mukomuko dan resminya batas Mukomuko dengan Kerinci,ialah darei renah sianit sampai bukit setinjau laut.
Raja pertama di Mukomuko adalah Raja Adil,raja ke dua Rajo mudo kawin penekan sang depati laut tawar,raja ke tiga Maharaja gedang dengan penakan sang depati laut tawar.

Persamaan kedua pendapat di atas adalah : bahwa istilah Mukomuko menunjuk kepada musyawarah yang di lakukan untuk mencari,menemukan,dan menyepakati nama yang sesuai untuk daerah mereka.
Perbedaannya terletak pada waktu terjadinya peristiwa. Pendapat pertama tidak menunjuk angka,tahun. Pendapat ke dua menunjuk waktu tertentu yaitu hari senin,bulan Maret, tahun 1529.

B.Kedatangan bangsa barat

Awal kedatangan bangsa eropa dilator belakani oleh dagang. Melakaukan perjalanan ke timur jauh untuk mendapat kan rempah-rempah yang tidak tumbuh di bumi mereka. Tujuan orang barat datang ke nusantara (termasuk muko-muko) untuk mengarungi lautan dan mengambil rempah-rempah dari pulau-pulau penghasil nya. Dahulunya muko-muko mempunyai komditas ekspor sepeti rempah-rempah,sarang burung dan emas yang dibuthkan oleh orang-orang luar. Kata orang mutu emas mukomuko disbanding


B.Dari Anak Sungai ke Mukomuko

Pada abad XVI di utara provinsi bengkulu terdapat kerajaan anak sungai. Wilayah nya dari utara sungai manjuto hingga air urai di selatan. Sultan bernama encik redik,keturunan raja-raja pariaman. Kerajaan ini meliputi daerah negeri 14 kota(mukomuko),negeri 5kota(bantal),negeri proatin nan kurang 160(seblat) dan ketahun
Secara tradisional,kerajaan anak sungai dianggap sebagai rantau dari kerajaan Minangkabau,dan pada permulaan abad XVII merupakan propinsi dari kerajaan indrapura di bawah Sultan Muzaffar syah (1620-1660).
Sebagaimana kita ketahui dari catatan sejarah yang ada,pada permulaan abad 17 kerajaan indrapura berada di bawah pengaruh Aceh sampai akhir pemerintahan sultan iskandar muda. Sejak jaman pemerintahan sultan iskandar Thani pengaruh aceh di indrapura berkurang. Sehingga sultan indrapura,Muhammad syah(1660-1691) pada tahun 1663 kerajaan indrapura membuat perjanjian dengan VOC.dan pada tahun 1685 mengadakan perjanjian dengan inggris pada pertengahan abad XVII,kerajaan anak sungai masih di bawah kekuasaan kerajaan indrapura,yang wakilnya berkedudukan di manjuto dengan menyandang gelar raja adil, yaitu tuanku sungut,kemenkan laki-laki sultan Muhammad syah.
Pada tahun 1693 inggris menarik diri dari indrapura,karena sultan indrapura,raja mansyur yang menjatuhkan sultan Muhammad syah atas bantuan VOC,menetapakan salah seorang putranya merah bangun sebagai wakilnya (raja adil) di manjuto. Melihat keadaan demikian, inggris mengakui merah bangun dan gulemat sebagai penguasa bersama atas wilayah anak sungai,dan pada tanggal 16 September 1695 EIC mengakui pemerintah bersama mereka. Pada tanggal 26 September 1695 EIC mengadakan perjanjian dagang dengan kerajaan anak sungai, dimana EIC memperoleh hak-hak monopoli dagang di daerah antara manjuto dan ketahun.
Pada tahun 1717 pos dagang EIC ( imggris ) di pindahkan ke Mukomuko.
Pos ini di perkuat oleh sebuah benteng yang di bangun dengan tembok yang kokoh dan di beri nama Anna.
dengan tidak adnya perhatian maka pada tahun 1773 beberapa daerah mengambil tindakan kekerasan secara terang-terangan terhadap inggris. Di Mukomuko sejak tahun 1772 terjadi protes dan para petani selalu mengadakan rapat-rapat untuk menentang inggris.
Pada tahun 1798,sultan Mukomuko mengadu ke fort Marlborough mengenai kekejaman residen inggris,jhon Campbell,dan meminta supaya residen tersebut di berhentikan.
Pada masa stanfort Thomas raffles di Bengkulu pada tanggal 4 Juni 1818 menghapus system tanam paksa lada yang di lakukan oleh komisaris ewer yang kenyataannya sangat memberatkan rakyat sehingga rakyat merasa betul-betul di eksploitasai oleh para pejabat kompeni. Kemudian suktan Mukomuko, pangeran sungai lemau,dan pangeran sungai hitam di jadikan pejabat pemerintah colonial dengan gaji tertentu. Setiap keluarga memebayar 1 Dollar spanyol Setiap tahunnya sebagai ganti rugi dari penghampusan system tanam paksa.
Terhadap kerajaan mukomuko,pos residen inggris dihapuskan dan pemerintah kerajaan diserahkan kepada Sultan Mukomuko,Hidayat Syah (1789-1828),dengan diberi 600 ringgit sebulan.

C . Sejarah Berdirinya Kabupaten Mukomuko
Kabupaten Mukomuko berdiri dengan dasar UU RI Nomor 3 Tahun 2003,tanggal 25 Februari 2003. Pembetukan Mukomuko sebagai kabupaten terpisah dari induk nya yakni Bengkulu Utara dilandasi berbagai pertimbangan strategis,yang bermuara pada pengembangan wilayah dan optimalisasi pembangunan daerah. Kabupaten ini dibentuk atas ketentuan perundang-undangan yang berlaku,serta motivasi untuk membangun daerah
Adapun UU RI Nomor 3 Tahun 2003 sebagai dasar hokum berdirinya Kabupaten Mukomuko.

STRUKTUR KEPENGURUSAN PPM

SRUKTUR ORGANISASI PEMUDA PELAJAR MUKOMUKO ( PPM ) SUMBAR PERIODE 2008/2009


PENASEHAT
H.Rusli Lahab
Drs.safi’i

PEMBINA
Septa
Ario
Haris
Hendry
Nopra
Noni
Aan
Julius adi nata
Desrizal
Yonggi



BADAN KEPENGURUSAN


KETUA : Amjan Zrovi

WAKIL 1 : Edno Camelta

WAKIL 2 : Thedy Alvian Toni

SEKRETARIS : Musitilawati

BENDAHARA : Siska Gustia




SEKSI SEKSI

•SEKSI KEROHANIAN

Koordinator : Sephartono
anggota
Nesa renata


•SEKSI KESENIAN

koordinator : Dharta kusuma putra
anggota
Ulya wahyudi
Frengki dwi putra
Widya



•SEKSI OLAHRAGA

koordinator : Sabarudin
anggota
Hilman noviadi
Radius
Dede


•SEKSI KEDANAAN

koordinator : Dewi trisnawati
anggota
Pajri ananta yudha
Muhammad Iqbal Aulya


•SEKSI KEKELUARGAAN

koordinator : Widya
anggota
Mida
Ferdy
Eka

Formulir Keanggotaan

FORMULIR KEANGGOTAAN (PPM )

PEMUDA PELAJAR MUKOMUKO

PADANG – SUMBAR

Sekretariat :jln.kesehatan no.14 lapai padang


Nama : ……………………………………………………

Tempat / Tgl.Lahir : ……………………………………………………

Jenis Kelamin : ……………………………………………………

Agama : ……………………………………………………

Alamat : ……………………………………………………

No.Telp / Hp : ……………………………………………………

Pendidikan : ……………………………………………………

Nama Orang Tua : ……………………………………………………

Ayah : ……………………………………………………

Pekerjaan : ……………………………………………………

Ibu : ……………………………………………………

Pekerjaan : ……………………………………………………

Alamat : ……………………………………………………

No telp /hp : ……………………………………………………



Pas foto




Tanda tangan




------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Diharapkan mengisi formulir ini dengan sebenar-benarnya,untuk mempermudah segala bentuk kepengurusan.

Ketua




Amjan Zrovi

Selasa, 07 Juli 2009

MAHASISWA

Secara umum mahasiswa terdiri dari tiga kategori, yaitu mahasiswa apatis (mahasiswa yang tidak peduli dengan lingkungan sekitar serta lebih cenderung sibuk belajar). Kedua, mahasiswa aktivis yaitu mahasiswa yang sibuk dengan berbagai kegiatan dan diskusi-diskusi. Ketiga, adalah mahasiswa yang “nakal”, yaitu benar-benar tidak peduli bahkan dengan nasib sendiri.

Hingga ketika tamat dari kampus, keluar dengan nilai pas-pasan pun tidak peduli. Sampai kapan pun kategori mahasiswa seperti itu akan selalu ada. Tak hanya di kalangan mahasiswa, pekerja pun ada.Jika semua mahasiswa apatis tidak peduli dengan perubahan. Itu alamat negara ini akan hancur. Karena sesungguhnya kekuatan besar merobohkan tembok penghalang kebobrokan pemerintahan ada di tangan mahasiswa. Mahasiswa sekarang sudah tidak kompak dalam menggiring isu. Padahal salah satu keberhasilan mahasiswa era tahun 1998 adalah kekompakan menggiring isu, tanpa ada polarisasi (terpecah-pecah). “Banyak isu pemerintahan yang digulirkan media. Sayang tidak ditanggapi dengan kritis oleh mahasiswa. Kalau bukan mahasiswa yang bergerak, lantas siapa?. Gerakan moral mahasiswa yang diharapkan masyarakat bukan hanya dalam bentuk demo saja. Mahasiswa idealnya juga memberikan solusi. Karena ciri mahasiswa yang ideal adalah mahasiswa yang intelek, mampu memberikan solusi serta steril dari berbagai kepentingan.Sayang dalam gerakannya, tidak jarang ditemui mahasiswa yang berkhianat dengan gerakan itu sendiri. “Melakukan kontrak politik dengan alasan kompensasi. Itu tidak bisa dipungkiri. Jelas itu sikap pengkhianat. Secara Umum mahasiswa memiliki dua potensi besar. Yaitu sikap idealisme dan semangat luar bisa. Dalam kacamata mahasiswa tidak ada yang tidak berhasil.Mahasiswa merupakan aset bangsa ke depan. Karena mahasiswalah yang paling berpeluang menghadapi tantang global di masa datang, mampu mengusai berbagai kecanggihan teknologi. “Ketika berbicara mahasiswa tidak asbun. mahasiswa strategis mengembangkan idealisme serta menumbuhkan semangat kebangsaan. Karena mahasiswa merupakan motor penggerak yang paling ampuh untuk mengontrol legislatif dan eksekutif. Ke depan sangat mengharapkan mahasiswa dapat berperan secara sinergis dengan mengontrol pemerintah. Mahasiswa adalah kontrol sosial di masyarakat. Sehingga di harapkan mahasiswa ke depan tetap bersikap seperti itu. Kalau sampai mahasiswa cenderung diam, karena pesimis dengan upaya membuat perubahan. Itu sangat di sesalkan. Apalagi jika mahasiswa cenderung mencari untung untuk kepentingan sesaat, yang akibatnya mahasiswa bisa ditunggangi kepentingan digolongan.

Pertemuan Mahasiswa Mukomuko Sumatra Barat

Himperab komisariat IAIN IB Padang, akan mengadakjan pertemuan mahasiswa Mukomuko Sumatra Barat pada.

Hari / tanggal : Minggu / 29 Maret 2009
Tempat : Gedung Plaza Telkom, Jl. Rasuna Said Depan GOR Agus Salim Padang
waktu : 09.00 sd Selesai
Acara : Pertemuan Mahasiswa Mukomuko Sumatra Barat
Tamu : Drs. Muhidi, Mantan DPRD Kota Padang
Insert : Rp. 5000
Fasilitas : SKEK, Makan Siang, ILmu
Tempat Pendaftaran : Hairi Yanto / Via Phonesell ( 081363871931 )

Segera mendaftar bagi kawan-kawan yang berasal dari Kabupaten Mukomuko yang kuliah di Sumatra Barat.

Kabupaten Mukomuko adalah salah satu kabupaten di Provinsi Bengkulu, Indonesia.

PEMEKARAN kabupaten dan kota telah menyapa hampir seluruh provinsi, tidak terkecuali Provinsi Bengkulu. Pada awal tahun 2003, provinsi ini bertambah tiga kabupaten baru yang ditetapkan dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2003, yakni Kabupaten Bengkulu Utara dimekarkan menjadi Kabupaten Bengkulu Utara dan Kabupaten Mukomuko. Adapun Bengkulu Selatan menjadi Bengkulu Selatan, Seluma, dan Kaur.

Sama halnya dengan kabupaten lainnya di bengkulu, muko-muko pun tidak terlepas dari bencana Gempa bumi, dimana pada tanggal 13 September 2007 terjadi gempa bumi yang memporak porandakan sebagian sebagaian penduduk muko-muko, terutama di kecamatan lubuk pinang

JANGAN heran kalau berada di Bengkulu, tidak terkecuali di Mukomuko, akan menemukan komunitas suku Jawa, Sunda, Minang, dan lain sebagainya. Sebab, Bengkulu sejak zaman kolonial Belanda dijadikan "tanah harapan" bagi penduduk luar Bengkulu. Belanda mulai mendatangkan transmigran dari Pulau Jawa sejak tahun 1930.

Pengiriman transmigran ke Bengkulu marak lagi sejak 1967. Bahkan, Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1973 menetapkan Provinsi Bengkulu dan sembilan provinsi lainnya sebagai daerah transmigrasi di luar Pulau Jawa. Salah satu kabupaten tujuan transmigran adalah Bengkulu Utara dan kebijakan itu berlanjut hingga sekarang. Tahun 2004 Bengkulu masih mendapat tambahan transmigran.

Wilayah Mukomuko meliputi lima kecamatan, yakni Lubuk Pinang, Teras Terunjam, Pondok Suguh, Mukomuko Selatan, dan Mukomuko Utara. Wilayah ini dikenal sebagai penghasil palawija dan perkebunan. Tiga dari lima kecamatan mempunyai garis pantai yang bersinggungan dengan Samudra Hindia.

Ketika diadakan sensus penduduk tahun 2000, lima kecamatan tersebut masih bagian Kabupaten Bengkulu Utara, dihuni 137.994 jiwa. Dari jumlah itu 37,4 persen suku Jawa, 6,3 persen suku Sunda, 5, 4 persen Minangkabau, dan sisanya dari Bali, Bugis, Melayu, Rejang, Serawai, Lembak, dan lainnya.

Setiap keluarga migran disediakan tanah dua hektar. Mayoritas transmigran dari Jawa adalah petani. Kini sentra-sentra penduduk migran itu tumbuh menjadi sentra ekonomi.

Sektor pertanian yang meliputi tanaman pangan, perkebunan, peternakan, kehutanan, dan perikanan menjadi tulang punggung perekonomian kabupaten baru ini. Dari sensus yang sama diketahui penduduk yang bekerja 63.494 jiwa. Sebesar 77,8 persen atau 49.399 jiwa menggeluti pertanian. Sisanya menggantungkan hidup di sektor industri pengolahan, perdagangan, angkutan, jasa, dan sektor lainnya.

Tahun 2002, ketika masih menjadi wilayah Bengkulu Utara, Mukomuko menghasilkan 39.532 ton padi, terdiri atas 34.689 ton padi sawah dan 4.843 ton tadah hujan. Produksi padi tersebut 29 persen berasal dari Bengkulu Utara. Palawija yang dihasilkan wilayah ini merupakan 50 persen produksi Bengkulu Utara.

Produksi jagung 21.529 ton (69 persen), ubi kayu 24.608 ton (61 persen), kedelai 646 ton (64 persen), dan kacang hijau 763 ton (52 persen). Adapun ubi jalar dan kacang tanah di bawah 50 persen.

Penghasilan petani tiga tahun ke depan diramalkan meningkat bila pembangunan proyek irigasi bendungan Air Manjunto Kanan selesai sesuai rencana. Bendungan yang menaikkan air Sungai Air Manjunto ini akan melewati Desa Lalangluas, Salatiga, Lubuk Pinang, Lubuk Gedang, dan membasahi ladang-ladang tadah hujan di permukiman para transmigran yang ada di sana.

Konon, bendungan yang dananya berasal dari bantuan Jepang ini akan mampu mengairi sawah 4.919 hektar. Petani yang tadinya panen sekali setahun bisa menanam padi dua kali dan palawija sekali setahun.

Lahan kering yang tadinya hanya mengandalkan air hujan akan terjangkau saluran irigasi teknis. Bulan Oktober 2003 Japan Bank International Corporation (JBIC) menyetujui untuk mengucurkan dana Rp 112 miliar selama tiga tahun anggaran dan pelaksanaannya dimulai akhir 2004 dan perkiraan selesai pertengahan 2009 untuk pekerjaan saluran induk.

Sebagian luas bumi Mukomuko juga diusahakan untuk perkebunan. Paling tidak di sana terdapat 63.669 hektar lahan perkebunan rakyat yang ditanami kopi, lada, cengkeh, karet, kayu manis, kelapa, kelapa sawit, kemiri, dan kapuk. Andalan utamanya adalah kelapa sawit, kelapa, kopi, karet, kayu manis, dan lada.

Bagi penduduk Mukomuko, perkebunan ini sangat berarti karena asap dapur 30.711 rumah tangga penggarap selalu mengepulkan asap. Tahun 2002 produksi kelapa sawit 108.089 ton atau 62 persen produksi seluruh Bengkulu Utara. Disusul kelapa 3.395.800 ton (52 persen), karet 36.571 ton (32 persen), lada 79 ton (26 persen), kayu manis 936 ton (68 ton), dan kopi 1.765 ton (18 persen).

Garis pantai yang berhadapan dengan Samudra Hindia merupakan ladang kehidupan nelayan kabupaten ini. Tahun 2002 para nelayan mampu menangkap ikan 52.869 ton senilai Rp 158,6 miliar. Jumlah itu merupakan tiga perempat produksi ikan laut Bengkulu Utara.

Potensi kelautan kabupaten yang baru berumur satu tahun ini belum optimal dimanfaatkan. Tahun 2002 di Mukomuko terdapat 2.134 rumah tangga nelayan. Selama ini mereka menggunakan kapal motor, perahu motor tempel, perahu tradisional, payang, jaring pantai, dan juga pancing saat menangkap ikan. Ke depan, laut bukan saja menjadi gantungan hidup nelayan, namun menjadi andalan perekonomian wilayah ini.

Sementara itu, perikanan darat yang sekarang 173 hektar dipastikan mengalami peningkatan bila bendungan irigasi Air Manjunto terealisasi. Tahun 2002, dari kolam ikan petani dihasilkan 279 ton ikan yang bernilai sekitar Rp 2 miliar.

Para transmigran tidak hanya mengolah tanah. Mereka juga membawa kebiasaan dari tanah asal, di samping bertani juga beternak. Tenaga sapi dan kerbau bisa dimanfaatkan menggarap sawah. Selebihnya binatang tersebut juga merupakan tabungan keluarga. Paling tidak hingga akhir tahun 2002 terdapat 8.295 sapi, 5.550 kerbau, dan 12.985 kambing.

Pertanian dan juga petaninya jelas sangat bergantung pada melimpah tidaknya air yang mengalir di tempat mereka tinggal. Sungai yang melewati daerah mereka bersumber dari hutan-hutan di sekitar tempat hidup mereka. Sebut saja salah satunya Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) dan daerah penyangganya.

Rusaknya hutan di daerah penyangga di Mukomuko pasti berpengaruh pada debit air sungai yang menjadi harapan para petani. Kalau itu terjadi, pertanian yang diharapkan menjadi saka guru perekonomian bisa-bisa hanya menjadi impian kabupaten di Provinsi Bengkulu.

 
Nama_Blog_Anda is proudly powered by Blogger.com | @CopyRight 2008